Ratu: Ciee anak LPP (Lembaga Pengkajian dan Penelitian) harusnya mereka yang bikin semua proposalnya nih!
Wynne: Ehh tapi kita bahasanya kan kurang bagus....harusnya anak MA (Media Aesculapius) dong yang ngedit biar bahasanya cantik!
Gue: *pura-pura nggak denger*
Danny: Eh, kan gue anak direksi! Harusnya anak redaksi dong yang ngedit!
Gue: Errr.... *ngelirik Dina* anak Korpus (Koran Kampus) juga harus ngebantu dong!
Dina: Ah, tapi kan Tata lebih pengalaman dari Dina!
Danny: Gimana kalo yang ngedit yang pernah menang lomba aja? *ngeliat Dita*
Dita: Itu kan cuma lomba cerpen...
Wulan: *tau-tau dateng* Eh, tau nggak kalo kita praktikumnya sekarang?
Satu kelompok: *SIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNGGGGG....*
---
Yak, begitulah sepenggal percakapan antara gue dan temen-temen sekelompok gue waktu kita lagi ngerjain proposal riset bareng. Proposal abal, lebih tepatnya. Tapi bukan proposal itu yang mau gue ceritain di post kali ini. Melainkan orang-orang yang ada di kelompok ini. Siapa aja mereka? Here it goes....
Pertama, ada ketua kelompok kami tercinta, Danny Darmawan alias Danny. Salah satu dari dua cowok di kelompok kami (mana yang satunya pernah "kabur" lagi) yang selalu ngerasa paling ganteng sendiri. Cowok paling tinggi seangkatan. Paling suka kalo dapet LTM tentang farmakologi, soalnya dia calon penerusnya Prof. Rianto banget. Sayangnya, gue suka sebel kalo ngeliat slide LTM-nya yang isinya tulisan semua dan panjang-lebar banget.
Terus ada Benedicta Mutiara Suwita alias Dita. Bendahara kelompok kami yang selalu rela jadi tumbal setiap kali ada tugas kelompok di luar perjanjian, misalnya harus bikin kesimpulan diskusi dan sebagainya. Eh, tapi jangan salah, bukan maksudnya kita nyuruh-nyuruh dia lho. Emang pada dasarnya Dita tuh rajin dan selalu ngerjain hal-hal begituan tanpa kita minta. Selain itu, dia juga yang terpinter di kelompok kita dan nomor tiga seangkatan. Jago banget ya?
Yang ketiga, Dina Elita alias Dina, "musuh" terbesar gue di kelompok. Hehehe. Pasalnya setiap kali ketemu dia, gue bawaannya pengen ngejekin dia mulu. Bercanda tentunya, hahaha. Baru-baru ini, Dina ganti gaya jilbab, yang biasanya pake jilbab langsung pake, sekarang pake jilbab dua lapis kayak Aravinda. Pas gue bilang dia lebih cantik sekarang, Dina langsung jawab, "Iya dong, Dina kan emang selalu cantik!" Errr. Selain di kelompok, Dina juga temen gue di FSI dan sesama redaktur Korpus. Dina megang desk Humaniora.
Ada lagi Enninurmita Hazrudia alias Enni, akhwat paling lembut di kelompok ini. Nggak heran kalo dia kepilih jadi Ketua Keputrian Ar-Razes, rohis angkatan kita. Kayaknya ntar dia bakal jadi ibu yang baik deh. Hehehe. Enni asalnya dari Solo, sama kayak bokap gue. Makanya kita suka manggil dia "Mbak En", tapi kalo Ratu manggilnya "Enoys". Enni sering dimintain jadi presentan kalo kelompok kita mau pleno.
Terus, ada Qam-Qam Qurratul Aini atau yang biasa dipanggil Qam-Qam. Namanya dibaca pake "o", tapi setiap dosen yang baru kenal dia pasti salah manggil dia pake "a". Setiap kali presentasi, setiap selesai ngejelasin dia pasti ngomong "seperti itu", misalnya "Hepatitis B bisa dipastikan diagnosisnya dengan memeriksa IgM anti HBV. Ya, seperti itu.". Qam-Qam adalah akhwat paling kalem di kelompok kita.
Ada lagi Ratoe Suraya alias Ratu. Akhwat yang sama kayak gue, baru aja pake jilbab di tingkat dua ini. Punya cowok namanya G***i yang juga seangkatan sama kita semua. Setiap kali kuliah, pasti duduknya sebelahan sama cowoknya itu. Kalo duduk di ruang diskusi pasti sebelahan sama gue, pasalnya absennya tepat di atas gue sih. Yang kasian, kursinya sering kena bocor gara-gara AC.
Wynne Oktaviane Lionika alias Wynne, anggota kita yang lain lagi. Sama kayak Dita, dia lumayan sering juga jadi tumbal buat ngerjain hal-hal yang agak ribet. Wynne biasanya mau kalo dimintain compile slide presentasi atau nge-print. Misalnya, waktu tinta printer gue abis, Wynne dengan rela nge-print-in laporan faal. Atau waktu flashdisk gue bervirus, Wynne yang ngebawain slide presentasi kita....
Valencia Livia, biasa dipanggil Livia atau Kani giliran berikutnya. Cewek paling mungil dan imut di kelompok kita. Trademark-nya kalo dateng ke kampus pasti pake rok selutut, blus, sepatu kets, sama rambut diiket. Suka diledekin Danny soal hubungannya sama seorang cowok di angkatan yang namanya A***i. Hmmm....ada apa yahh antara Kani dan cowok itu? Hehehe.
Ada lagi Muhammad Waliyyulhaq alias Haqi yang dua modul ini ngilang dari kelompok kita gara-gara ngulang P2K2 dan Sel-Gen, tapi sekarang di modul renal ini balik lagi. Waktu modul kulit, Haqi sering banget di-bully sama dr. Gondo (fasil favorit kita sepanjang masa) tapi mudah-mudahan sekarang udah tobat, hehe. Haqi lumayan aktif di FSI dan jadi koordinator KDM (Keluarga Dokter Muslim).
Ada satu senior angkatan 2008 yang pernah masuk kelompok kita ngegantiin Haqi di modul Muskuloskeletal, namanya kak Kenneth Gunawan alias Kenneth. Kak Kenneth ini jago banget main polo air dan pernah menang Olimpiade UI di bidang renang. Kalo diskusi 2, nggak pernah bikin slide presentasi. Selain itu, menurut teman-temannya sesama anak 2008, kak Kenneth ini belajarnya mood-mood-an.
Yang terakhir, tentu aja gue (hehe). Gue tukang compile di kelompok ini, karena gue punya prinsip "pekerjaan compile adalah pekerjaan yang mulia" di saat yang lain udah asik-asik tidur gue sibuk ngompile laporan faal, nyerasiin format, bla-bla-bla. Sebenernya sih, alesan gue suka compile karena gue benci faal dan gue nggak suka harus bikin landasan teori, hehehe. Gue juga yang terus-terusan ngusul buat team building tapi nggak jadi-jadi, hiks.
Yak, sekian dari kelompok 3! Mudah-mudahan kita bakal tetep kompak dan selalu bersama hingga tingkat 2 selesai, hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar