Selamat malam, Dok.
Nama saya Ayesya Nasta Lestari, seorang mahasiswi tingkat II yang seperti teman-teman saya yang lainnya, sedang menjalani modul Respirasi. Mungkin dokter tidak mengenal saya, karena saya bukanlah Oviliani Wijayanti atau Aldo Ferly yang nomor satu seangkatan. Tapi sungguhlah saya ingin bicara kepada dokter.
Sebelum saya sampai di inti masalah, biarkan saya bercerita sedikit. Beberapa bulan yang lalu, saya berhasil diterima menjadi anggota Media Aesculapius (MA). Sebagai anggota tahun pertama lainnya, saya diwajibkan untuk aktif di desk umum, dan saya terpilih menjadi koordinator Pelatihan Dasar Jurnalistik (PDJ). Penunjukan ini saya anggap sebagai suatu amanah, tanda kepercayaan bagi saya.
Bulan-bulan berlalu. Persiapan PDJ semakin matang. Saya pun semakin percaya diri dan merasa bahwa saya ternyata mampu memimpin teman-teman saya untuk mengadakan suatu acara besar. Meski dengan gesekan kecil di sana-sini, kami akhirnya berhasil mem-fix-kan acara ini: tanggal 30 Juli dan 1 Agustus, berupa seminar, workshop, dan kunjungan ke media profesional.
Tanpa terasa, PDJ tinggal menghitung hari. Namun sebelumnya, kami harus menjalani seminggu penuh ujian. Saya sedang belajar di kamar saya ketika saya mendapat email dari ketua angkatan saya (yang ngomong-ngomong, juga anggota MA seperti saya). Katanya: akan ada kunjungan ke RSPP pada tanggal 1 Agustus!
Betapa kagetnya saya membaca pengumuman itu. Jika kunjungan ke RSPP diadakan, bagaimana jadinya dengan kunjungan? Saya lantas menghubungi PJ Acara dan darinya saya tahu bahwa kunjungan sudah tak mungkin dibatalkan. Saya pun tak bisa meminta anggota-anggota MA untuk tidak mengikuti kunjungan. Saya memang berkomitmen pada acara saya tapi saya tak bisa memohon pengorbanan seperti itu untuk teman-teman saya.
Jika saya boleh meminta sesuatu, saya mohon supaya kunjungan RSPP ini dimundurkan atau bahkan dibatalkan. Saya tidak melihat apa gunanya, sekarang setelah kami sudah selesai modul Respirasi. Karena Dokter pastinya dulu pernah jadi mahasiswa, saya yakin Dokter akan mengerti problema yang saya hadapi. Sungguh saya tidak ingin mengecewakan Dokter yang telah bersusah-payah mengatur jadwal kunjungan RSPP ini untuk kami. Namun saya juga tidak mau mengecewakan sekian banyak orang yang sudah meluangkan waktunya untuk datang ke PDJ.
Saya memohon hal ini bukan hanya untuk saya. Teman-teman saya dari daerah kemungkinan sudah ada yang memesan tiket pesawat untuk pulang. Saya yakin Dokter tahu betapa mahalnya tiket pesawat, mengingat Dokter sendiri sering pergi ke luar negeri.
Mungkin sekian itu surat dari saya. Semoga Dokter dapat mempertimbangkan pertanyaan saya ini. Terima kasih, Dok...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar